Pages

Pages*34

sesuatu. Sesuatu yang mungkin bisa mengungkap kan rahasia si penulis gelap tersebut. Ini pasti bikinan anak baru. Yang nggak setuju diadakan Mapras. Karena di beberapa bagian, dia menyebutkan bahwa dia belum pernah mengikuti Mapras. Dan meski tampak berusaha menghilangkan identitas, emosinya menunjukkan emosi seorang cewek. Ditambah beberapa kalimat berbahasa Inggris yang kelihatan nge-prof. Aha, dengan data-data ini masak nggak bisa menemukan siapa penulisnya?

•••

   calibre2 sgc-3Lupus sama sekali tak mengira kalau yang namanya Rina itu orangnya kecil, lembut dan ehm, manis. Anak itu begitu pucat dan ketakutan ketika sadar bahwa rahasianya telah terbongkar.

   "Nggak sulit, tadinya cuma menebak aja. Saya melihat ada tiga petunjuk. Pamflet itu menunjukkan kelincahan, emosi, dan kemampuan berbahasa Inggris si penulis. Tak banyak yang memiliki tiga kelebihan seperti itu. Maka saya pergi ke kantor administrasi sekolah. Melihat semua data anak kelas satu. Kamu mungkin ingat, ketika baru masuk sekolah setiap siswa diharuskan menyerahkan biografi singkat beserta prestasi yang pernah diraih, untuk memudahkan penyaluran pelajaran ekstrakurikuler. Iya, kan? Dan di situ saya membaca namamu. Rina. Prestasi: juara mengarang berbahasa Inggris yang diadakan oleh UNICEF. Nah, klop sudah. Hanya kamu yang memenuhi tiga petunjuk itu. Ditambah lagi alamat rumahmu dekat dengan sekolah. Itu memudahkan kamu untuk menempel pamflet di malam hari. Dan sekaligus memudahkan saya mencari rumahmu.

   "Ngomong-ngomong, jago juga Inggris-mu. Belajar di mana? Pernah ke luar negeri, ya?" tanya Lupus panjang lebar.

   Rina tak menjawab. Dia masih tampak ketakutan.

   "Tap... tapi, Kak, saya tidak... eh, maksud saya, saya cuma melampiaskan rasa kesal saya.