Pages

Pages*22

cemara dan rontoknya daun-daun kering di musim kemarau?

   Nah, ketauan. Kalau begitu kamu pasti lagi frustasi. Ngaku aja. Samaan kok sama Poppi. Poppi ini belakangan memang sering uringuringan kayak gitu. Kerjanya seharian, kalo enggak dengerin kaset-kaset model Patah Hatinya Rachmat Kartolo (enggak usah berlagak mikir, kamu pasti apal lagunya. Eh, kita nggak nuduh lho, cuma nebak aja!), ya nyoret-nyoretin buku harian. Atau bengong berat kayak seniman keabisan inspirasi. N ggak napsu makan, nggak napsu bobok, dan yang paling gawat, jadi segen mandi.

   Tapi sebetulnya nggak bakalan segawat ini kalo nggak ada gosip yang mengatakan bahwa Lupus punya cewek lagi. Nggak jelas pacaran sama siapa, tapi desas-desus itu memang lagi ngetop. Ada yang bilang sama artis penyanyi kondang Evita Fanny; ada yang bilang sama anak kelas satu yang baru:

   Poppi tadinya nggak begitu mudah percaya, tapi bukti-bukti memang ada. Dua hari yang lalu, anak itu memang masuk. Dengan santainya menaruh tas di bangku, lalu kelayapan keluar kelas lagi. Sama sekali tak menyapa Poppi yang duduk dengan manis di bangkunya. Sibuk ngeceng ke kelas-kelas baru.

   Poppi jelas panas. Buntut-buntutnya ya seperti tadi itu. Samaan sama kamu. Suka ngelamun sendirian. Kenapa ya, cowok itu cenderung nggak setia? Apa karena di dunia ini memang lebih banyak cewek, sehingga cowok leluasa pacaran dengan lebih dari satu cewek? Biar adil, kebagian semua, begitu? Ih, amit-amit. Itu pendapat gila. Nggak berperikewanitaan. Lebih baik cewekcewek nggak usah pacaran sama sekali. Lagi pula, apa sih hebatnya Lupus itu? Kalau mau saya bisa aja mendapat sejuta 'lupus' lain yang lebih dan dirinya, batin Poppi.

   Memang benar. Poppi toh cantik. Dengan rambutnya yang lebat itu, banyak cowok yang enggak tahan untuk tidak melirik beberapa detik kepadanya. Terus kenapa Poppi jadi begitu frustasi hanya karena Lupus?

   Itulah cinta.