Tapi apakah selama ini sikap itu membuat Lupus jadi tak hormat padanya? jadi seperti dimanjakannya? Apakah ibunya terkadang iri dengan Ridwan yang penuh perhatian pada Tante Neli itu? Yang pandai membawa diri kala berkumpul dengan keluarga lain? Yang selalu menjadi kebanggaan, karena suka mengantar ke mana ibunya pergi. meski ada ujian? Yang suka memijiti kaki ayahnya kala pulang kantor?
Lupus jadi melamun terus. Dia memang melihat pancaran duka yang terbersit sedikit dari mata ibunya, ketika Tante Neli menyindir Lupus. Dan Tante Neli seakan hendak menunjukkan, bagaimana mendidik anak yang baik, seperti caranya itu. Penuh disiplin!
•••
Lupus lagi asyik tiduran, ketika Lulu menggedor-gedor pintu sambil berteriak, “Bangun. Pus, Ibu pulang tuh! lbu pulangl” Tanpa pikir panjang lagi, Lupus Iangsung melompat dan berlari ke luar kamar. Menyusul Lulu yang sudah duluan menyambut.
“Kok lama, Bu, di Bandungnya? Kirain nggak inget pulang,” kata Lulu. Ibunya cuma tersenyum sambil memerintah sopir taksi umuk menurunkan barang-barang bawaannya dari bagasi.
“Gimana keadaan rumah, Pus? Baik-baik saja?”
“Tentu dong, Bu. Semuanya lancar. Kok lama di sananya? Betah, ya?” -