Bukan Cerita Dewasa, Cerita Sex, Cerita Lesbian, Cerita Mansturbasi, Cerita Daun Muda, Cerita Ayam Kampus ataupun Cerita Malam Pertama
Pages-52
sipnya sampai beduk magrib. Nanti begitu buka puasa, nah, buru-buru deh. telepon teman-reman terdekat kamu. Kali-kali aja Tuhan bisa memaklumi!” nasihat Lupus.
Ruri mendengus, lalu pindah ke bangku lain. Dan mulai nggosip lagi.
Dan Lupus meneruskan mencari buku. Di dekat jendela. dia memergoki Sri Sajita, cewek keraton yang akrab dengan panggilan Ita, lagi ngelamun sendirian (tentu dong, kalau ngelamun berdua mana enak?).
“Hayo, ngelamun yang jorok-jorok, ya? Batal Iho!” goda Lupus, Ita terkejut.
“Ih, bikin kaget aja! Siapa yang ngelamun jorok?”
“Kalau gitu, pasti ngelamunin doi yang dijawa, ya? Aduh, Ita, saya kan udah bilang, kalau kamu kesepian ditinggal merantau sama cowok kamu, buka cabang aja di sini. Buat iseng, supaya nggak ngelamun terus. Nggak dosa, kok. Dan bannyak yang mau. Seperti saya. misalnya ....“
Ita cuma mencibir.
Tapi bulan puasa tidak selalu diisi dengan kemuraman. Bisa tambah Iapar. Kadang anak-anak juga ngumpul di depan kelas masing-masing. Bikin cerita lucu atau tekateki yang aneh-aneh. Sampai beberapa hari, teka-teki itu mulai nggak sehat. Mulai dicari cari. Tapi malah semakin lucu. Seperti tekateki yang diberikan oleh Lupus: “Benda apa yang kalau siang ada di dapur, tapi kalau malam ada di pohon?” Semua pada mikir. Dan mulai berspekulasi umuk menjawab dengan sembarangan. Sampai besoknya, Lupus baru memberikan jawaban.
“jawabnya adalah panci!”
Tentu saja semua anak pada protes. Bagaimana mungkin panci bisa berada di pohon di waktu malam?
“Lho, itu kan panci saya ini. Terserah dong saya mau taruh di mana aja...,” elak Lupus yang langsung dimaki-maki penonton.
Dan canda-canda itu berlangsung sampai mereka tak sadar kalau hari mulai senja. -