Pages

Pages-42


aan sama sekali. Kadang malah dari merekalah kita menemukan pribadi yang menarik. Seperti rasa setia kawan yang begitu hebat. Sampai-sampai rela mengorbankan kebahagiaannya sendiri. Memang rasa setia kawan mereka kadang tak pada tempatnya. Suka merugikan orang lain. Tapi itu nggak selamanya benar. Makanya saya tertarik ketika kamu cerira banyak tentang perbuatanperbuatan mereka yang selalu merugi· kan orang lain. Saya ingin membuktikan. apa itu benar? Kalau ya, atas dasar apa? Saya pun pergi ke sana. Mengadakan pendekatan dengan mereka. Meski memang tak mudah. Saya sampai keluar banyak uang untuk membelikan mereka rokok. Korban perasaan dan korban lain-lainnya, tetapi saya toh berhasil. Saya ngaku aja sebagai orang baru di sini. Saya nggak betah di rumah karena banyak problem keluarga. Saya ingin gabung dengan mereka. Dan mereka pun menerima dengan terbuka. Pada dasamya, mereka selalu menaruh simpati pada orang-orang yang senasib dengan mereka. Mereka bahkan mau menolong saya. Nah, hebat, kan? Dari pengalaman semalam, mereka banyak cerita tentang dirinya, cara hidupnya, dan juga bagaimana mereka memandang masa depan. Ternyata luar biasa, Nto! Kebanyakan mereka ingin jadi ABR!. Pembela Negara. Hebat, kan? ltulah, mereka tak seharusnya dimusuhi, malah patut dikasihi. Diberi harapan. Ini kan bagus buat bahan tulisan .... “

   “Bahan tulisan? Maksud kamu, kamu pergi tadi malam itu untuk bikin tulisan di majalah kamu?”

   “Kok heran? Ini kan baik umuk tulisan yang bersifat human interest. Penulisan yang menonjolkan sifat-sifat kemanusiaan yang memiliki banyak dimensi dalam hidupnya, kan menarik? Bisa menimbulkan rasa haru, simpati dari mereka-mereka yang dulunya tak pernah peduli dengan mereka. Siapa tahu setelah membaca artikel saya, anak-anak berandalan itu mau mengubah diri. Dan pandangan umum tentang mereka juga dapat beru-