Pages

Pages*18

   sering mengeluarkan album yang senada? Apa mau pakai aji mumpung seperti yang lainnya,?

     "Seharusnya kamu lebih selektif, Vita. Batasi pengeluaran album kamu. Kamu punya vokal yang baik. Saya sering lihat kamu nyanyi lagulagu daerah di tivi. Di situ kelihatan sekali kemampuan vokal kamu. Bukan sekadar penyanyi pop murahan. Kalau kamu lebih jarang mengeluarkan album, kamu bisa mengikat fans kamu. Membuat mereka penasaran menunggu terbitnya album-album kamu yang berikutnya. Dan dengan sedikit variasi, mereka tak mudah bosan. Dan kamu nggak bakalan cepat dicampakkan fans kamu yang merasa bosan karena kamu keseringan mengeluarkan album yang senada. Kamu jangan mau dikerjain para produser yang cuma mau mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya, tanpa memikirkan nasib kamu setelah itu. Mereka mudah saja mencari penyanyi baru. Sedang kamu apa? Itulah, Vita. Makanya, ngapain sekarang ke studio? Lebih baik kita ke fried chicken atau ke mana, gitu. Ngomongin masalah ini. Kamu jangan seperti mesin. Disuruh ke studio, disodori lagu, lalu langsung menyanyikannya hanya dengan mempelajari sebentar tanpa kamu dikasih kesempatan memilih lagu yang cocok buat karakter vokal kamu. Buat selera kamu. Eh, sori. Saya kok jadi cerewet banget, ya? Tapi gimana kamu aja deh. Mau ke fried chicken atau ke studio..."

     Evita terdiam. Makhluk yang duduk di sampingnya ini memang kelewat banyak omong, kayak tukang obat. Apa emang begitu ya, kalau wartawan ngerayu minta traktir?

     "Kamu mau no dong atau mau nyulik saya?" sahut Vita galak.

     "Dua-duanya. Tapi tebusannya nggak berat. Fried chicken!"

     Dan Lupus kegirangan setengah mati ketika Volvo Evita berbelok ke fried chicken.

•••

     Beberapa hari kemudian, Lupus sudah berada di kantor redaksi lagi. Dia lagi excited banget karena baru dapat telepon dari Evita. Gimana ng-