Pages

5. Ngritik Ni Ye...

   PPS, Posma, Plonco, Mapram, Mapras atau apa kek namanya, persetan!

   Gini ya, sebetulnya saya masih nggak ngerti apa yang bisa ditarik dan didapat dari program kuno norak tersebut. Coba apa? Apa hikmah pelajaran yang didapat dari itu semua? Terus terang, saya antipati dengan yang begituan itu. Hanya orang-orang yang bodo aja yang mau terjebak ikut gituan' Beneran. Saya heran, kok ya selama ini ada orang yang mau ngikut program gituan. Apa sih SMA Merah Putih' itu? Kayak lembaga yang gimanaaa gitu. Mau masuk aja harus ikut PPS, Posma, Mapram, Mapras, Plonco, dsb, dst, dll....

   Padahal pas udah jadi pelajar beneran juga belum temu serius belajar. Nggak terus jadi hebat, kuat mental, tahan cobaan, dsb! Kebanyakan malesnya. Sekolah cuma buat formalitas, iseng-iseng daripada nganggur. Numpang bercanda, nggosip, nampang, cari perhatian, nyombong... wah, macem-macem deh. Iya, kan? Hayo, ngaku aja.

   Makanya, buat apa ikutan program tersebut?

   Apalah artinya jika setelah itu kita masih bersikap childish. Kekanak-kanakan. Apa tujuan program itu diadakan! Jawaban dari merekamereka adalah (sudah pasti) klise, "Begini, soalnya agar para siswa nantinya cinta pada sekolah 1m, mentalnya kuat. Ini kan sebagai tes mental. Sebagai cobaan. Supaya begini agar nanti begitu...."

   Gombal!

   Ketahuilah bahwa tes mental yang sebenarnya ada pada kehidupan yang sedang kita jalani. Bagaimana kita menghadapi segala cobaan yang menerpa diri kita. Itu baru namanya tes mental! Bukan seperti Posma, Mapras, Plonco..., yang begini sih apaan. Norak! Yang ada di kegiatan tersebut cuma sandiwara belaka. Kepurapuraan yang nggak lucu. Permainan orang-orang frustrasi, gila hormat, gila perhatian, kompensasi negatif..., pokoknya nggak sehat sama sekali.