Pages

Page-30

6. Styling Foam

   Lupus mendadak genit. Jadi teliti banget dalam merawat tubuh. Setidaknya, itu kata Lulu, adik Lupus semata wayang. Dia yang melaporkan hasil laporan pandangm matanya selama empat hari terakhir ini kepada ibunya.

   “lya lho, Bu -dia jadi genit sekarang!”

   “Ah, masa?”

   “Ealah, Ibu nggak percaya. Saya sering liat dia ngaca sendirian berjam-jam. Senyum-senyum sendiri. Gila kali ya, Bu?”

   “Hus!”

   Tapi memang betul. Lupus yang biasanya bangun telat. yang selalu terburu-buru mandi dan berpakaian sekenanya untuk mengejar waktu yang tinggal beberapa menit lagi agar tidak terlambat sekolah, kini subuh-subuh sudah bangun. Lebih rajin dari ayam jagonya yang kini mulai enggan berkokok, lantaran jatah jagungnya dikurangi, biasa, resesi!. Itu sebabnya dua hari yang lalu, dia beli jam weker kuno dari kaleng itu. Yang bunyinya bisa ngebangunin orang sekelurahan, Lantaran keras sekali. Ayam betinanya aja sempat histeris sewaktu mendengar dering weker itu untuk pertama kalinya.

   Lulu yang tidur bersebelahan kamar dengannya. protes keras atas digunakannya weker sialan itu.

   ”Ya ampun, Lupus, pasang weker jangan di tengah malam buta begini dong!”

   “Kamu aja yang dasarnya malas. Ini kan udah pagi. Bangun, dooong!”

   Tapi rajinnya Lupus ini memang rada aneh. Bangun pagi-pagi cuma sibuk milihin baju, dan menyetrikanya. Ini aneh, dan memancing kecurigaan Lulu. Biasanya, boro-boro disetrika, baju dari jemuran langsung main samber aja. Dan bayangin juga kalau dia yang biasanya mandi sekali sehari, kini jadi tiga kali sehari sehabis makan (kaya minum obat aja!).Jadi rajin sikat gigi, ngilik-ngilik kuping (soalnya nggak lucu kan kalo pacaran tapinya budi -rada budek dikit. Sebab-